PembaTIK Level 3 Mampu Membuat Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI)
Halo sahabat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK)...
Pada postingan kali ini saya akan mencoba mencari tahu informasi tentang PembaTIK.
PembaTIK merupakan akronim dari Pembelajaran berbasis TIK.
Sebuah program dari Kemendikbud untuk peningkatan kompetensi TIK para guru yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK Guru UNESCO.
PembaTIK Level 3 Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) |
Standar kompetensi TIK ini terdiri dari 4 level, yaitu level literasi, implementasi, kreasi, dan berbagi & berkolaborasi (4i leveling)
Walaupun saya bukan peserta PembaTIK, namun saya pingun tahu karena saya suka akan hal-hal yang berbau TIK.
Ada banyak manfaat mengikuti PembaTIK, yang paling banyak dicari dalam rangka peningkatan profesi berkelanjutan yaitu Sertifikat pada setiap level.
Dan yang keren adalah berkesempatan menjadi Duta Rumah Belajar, yang nantinya dapat bertemu dengan teman-teman Guru hebat se-Indonesia.
Semua Guru baik itu ASN maupun yang masih honorer bisa mengikuti program PembaTIK ini.
A. Pembatik Level 3
PembaTIK ini dibagi menjadi 4 (empat) level, yang mana tiap level ada kegiatan yang harus diikuti, dari mengikuti kelas Bimtek Daring dan mengerjakan Tugas.
Untuk bisa menuju level 3, harus lulus level 2 yang tugasnya adalah membuat video pembelajaran.
Selanjutnya yang ingin saya ketahui adalah Peserta PembaTIK Level 3 ini diberi tugas untuk membuat karya konten Pembelajaran atau sebut saja Kreasi TIK.
B. Modul Pembatik Level 3
Untuk mengetahui, apasih yang dipelajari di Level 3 ini. Saya beruntung ada teman di grup WhatsApp yang bersedia mebagikan Modul Pembatik Level 3.
1. Materi 9 Pengembangan Media Audio Pembelajaran Berbasis TIK.
Modul Pengembangan Media Audio Pembelajaran Berbasis TIK ini memberikan informasi tentang pengertian media audio, sistematika penulisan naskah audio, teknik penulisan naskah audio pembelajaran disertai dengan berbagai contoh format naskah audio dan dilanjutkan dengan panduan atau tutorial penggunaan Audacity sebagai salah satu aplikasi tanpa berbayar yang disediakan, diakhiri dengan penjelasan tahapan pasca produksi audio pembelajaran. Kemudian, para peserta dapat mengunggahnya di Rumah Belajar.
Ketika memilih atau memutuskan untuk menggunakan/ memanfaatkan media audio, guru atau peserta PembaTIK level 3 harus memperhatikan terlebih dahulu tentang beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan media audio. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan-kesalahan atau hambatan-hambatan yang dapat muncul ketika proses pembelajaran berlangsung.
Hal-hal yang harus menjadi pertimbangan guru tersebut antara lain.
- 1. Mempertimbangkan faktor usia siswa/peserta didik/anak.
- 2. Media audio dalam penggunaannya membutuhkan perhatian yang lebih dari siswa, oleh karena itu diperlukan teknik-teknik khusus jika ingin menerapkan media audio di kelas-kelas rendah.
- 3. Media audio bersifat auditif
- 4. Sebelum menerapkan media audio dalam pembelajaran, perhatikan materi pelajaran atau pokok bahasan atau konten, aapakah mengandung rangsangan pendengaran yang cukup dan relevan untuk disajikan kepada siswa.
- 5. Materi pelajaran yang akan diajarkan melalui media audio juga harus memiliki kriteria yaitu mengajarkan kemampuan verbal, atau respon terhadap rangsangan verbal (Anderson. 1987:134; http://paud.unnes.ac.id).
Istilah yang biasanya dipakai dalam penulisan Naskah audio, berikut ini beberapa istilahnya.
1) Announcer (ANN): penyiar yang menyampaikan program acara.
2) Narrator (NAR): Menyampaikan materi atau pokok bahasan yang dituju dan sebagai penghubung tiap adegan.
3) Musik: in-up-down-out (musik dimasukkan lemah, suara diperkuat kemudian hilang dengan halus) dan musik in-updown-under (musik diperlemah ditahan untuk melatar belakangi adegan).
4) Sound Effect (SFX): untuk menunjukkan setting dan mendukung terciptanya suasana/situasi tertentu.
5) Fade in: petunjuk sutradara dan pelaku seolah-olah ada yang mendekat.
6) Fade Out: petunjuk sutradara dan pelaku seolah-olah ada yang menjauh.
7) Off Mike: situasi seolah-olah orang berbicara jarak jauh.
8) Crossfade: Dua bunyi yang berpapasan dengan kondisi bunyi tersebut melemah kemudian disusul bunyi kedua datangmelemah dan semakin kuat sehingga bunyi pertama hilang
B.3. Materi 10 Pengembangan Media Video Pembelajaran Berbasis TIK.
Dengan mempelajari modul ini, peserta diklat dapat mengetahui jenis-jenis video pembelajaran sekaligus mengembangkan video pembelajaran baik menggunakan Komputer maupun telepon pintar
Dalam pembuatan video pembelajaran peran naskah sangatlah penting supaya alur dari video yang dihasilkan bisa maksimal.
Setidaknya ada 3 jenis naskah yang biasanya digunakan dalam proses pembuatan video itu sendiri, yaitu naskah Tunggal, naskah ganda dan naskah wide margin.
Sebelum proses merekam, perlu mengatur beberapa setting pada aplikasi Open Camera yang sudah dimiliki seperti mengatur kecerahan cahaya, fokus, atau kecepatan pengambilan gambar. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar video yang direkam memiliki gambar yang konsisten.
Berikut adalah daftar standar resolusi yang dianut industri hingga saat ini:
- 480p (852 x 480 piksel): Standard Definition (SD)
- 720p (1.280 x 1.080 piksel): High Definition (HD)
- 1080p (1.920 x 1.080 piksel): Full HD (FHD)
- 1440p (2.560 x 1.440 piksel) : Quad HD (QHD)
- 2160p (3.840 x 2.160 piksel): Ultra HD (UHD)
Dalam proses pemanfaatan gawai dalam proses pembuatan video, setidaknya ada 4 hal yang perlu diperhatikan yaitu, atur setting pada aplikasi, Rekam Video dengan Posisi Smartphone Landscape atau Mendatar, Jangan Menggunakan Zoom pada Kamera telepon pintar dan belajar editing video.
Untuk memproduksi video pembelajaran banyak sekali hal yang bisa dimanfaatkan baik aplikasi zoom meeting, Telepon Pintar, powtoon dan canva.
Lihat juga: 3 Aplikasi Poluler Edit Video Untuk Guru
Tahapan Pasca produksi merupakan tahap akhir dalam proses pembuatan video pembelajaran. Proses yang terdapat dalam tahap ini diantaranya:
1) Editing Merangkai gambar dengan gambar, gambar dan suara dengan gambar,dan suara dengan suara menjadi paduan harmonis, menyampaikan pesansesuai naskah, enak ditonton, dan menghibur.
2) Mixing Memadukan gambar dan suara menjadi kesatuan program yang enak dilihat dan didengar.
3) Preview Kegiatan yang bertujuan untuk melihat apakah media video pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan awal (naskah) yang disusun.
4) Revisi Kegiatan dilakukan sesuai masukan pada saat preview.
5) Distribusi Distribusi video pembelajaran dapat dilakukan melalui berbagai media sosial dan youtube channel. Meski demikian, produk video pembelajaran yang dihasilkan nantinya diutamakan diunggah di Sumber Belajar pada Portal Rumah belajar.
B.3. Modul 11 Pengembangan Multimedia Pembelajaran Iteraktif
Di era pembelajaran digital sekarang ini, sebagai pendidik kita dituntut untuk dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kreatif dan menarik. Salah satunya adalah pemanfaatan Multimedia Pembelajaran Interaktif
Multimedia Pembelajaran Interaktif merupakan salah satu alat bantu pembelajaran yang efektif yang dapat sahabat gunakan untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran bersama siswa.
Sebagai sebuah konvergensi media, multimedia terdiri dari berbagai unsur media yaitu teks, foto, video, audio, animasi, grafis/ilustrasi yang secara interaktif dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan-pesan pembelajaran.
Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) memiliki ragam tersendiri.
Ragam atau jenis Multimedia pembelajaran interaktif dibedakan berdasarkan pada tujuan pembelajaran, diantaranya adalah tutorial, drill and practice, simulasi, instructional games.
1. Tutorial
Jenis MPI yang memuat penjelasan, rumus, prinsip, bagan, tabel, definisi istilah, latihan dan cabang yang sesuai.
MPI jenis ini bertujuan untuk menyampaikan atau menjelaskan materi tertentu, mengajukan pertanyaan dan memberikan umpan balik sesuai dengan jawaban pengguna.
2. Drill and practice
Jenis MPI yang memberikan praktik sebanyak mungkin terhadap kemampuan siswa dengan tampilan pertanyaan atau masalah, penerimaan respon dari pengguna, periksa jawaban dan dilanjutkan dengan pertanyaan lain berdasarkan kebenaran jawaban.
3. Simulasi
Simulasi digunakan untuk memperagakan sesuatu (keterampilan) sehingga pengguna merasa seperti berada dalam keadaan yang sebenarnya. Simulasi banyak digunakan pada pembelajaran materi yang dirasa sulit dan membutuhkan praktek di tempat khusus contohnya di laboratorium.
4. Instructional Game
MPI jenis ini didesain dan dikemas berupa permainan edukatif untuk merangsang daya pikir, meningkatkan konsentrasi dan problem solving pengguna. Instructional Game atau bisa disebut sebagai game edukasi sebagai alat yang mendukung proses pembelajaran secara signifikan.
Berikut beberapa aplikasi yang dapat Sahabat gunakan untuk mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif:
1. Articulate Storyline
2. Smart Apps Creator (SAC)
3. Power Point
4. Google slide
Dalam mengembangkan multimedia interaktif, Sahabat harus memahami terlebih dahulu komponen apa saja yang ada dalam multimedia pembelajaran interaktif. Hal ini bertujuan multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan nanti dapat fokus dan tepat guna.
Apa saja komponen yang ada dalam dalam multimedia pembelajaran interaktf?
a. Judul
Pilihlah judul yang mudah untuk di ingat oleh siswa. Judul harus sesuaidengan isi materi. Letak judul biasanya di halaman depan sehingga ketika siswa membuka program MPI maka yang terlihat pertama selain logo Kemdikbud adalah judul program.
b. Sasaran
Siapakah sasaran program MPI sahabat? Sebelum mengembangkan sebuah program Multimedia Pembelajaran Interaktif, Sahabat harus mengetahui terlebih dahulu sisapa sasaran program MPI apakah untuk siswa PAUD/SD/SMP/SMA/SMK?.
Sasaran akan menentukan keseluruhan dari MPI misalnya dari segi layout atau tampilan MPI untuk siswa SD tentu berbeda dengan siswa SMA, materi yang akan disampaikan untuk jenjang SMP tentu berbeda dengan jenjang SMA dan seterusnya.
c. Tujuan Pembelajaran
Sahabat, jangan lupa isikan tujuan pembelajaran pada pengembangan MPI untuk mengetahui kompetensi yang harus dikuasai atau hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa setelah belajar.
d. Uraian materi pembelajaran
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif salah satu tujuannya adalah untuk memfasilitasi siswa belajar mandiri tanpa adanya fasilitator, sehingga materi yang disampaikan haruslah komunikatif dan interaktif.
Bagaimana uraian materi dalam sebuah Multimedia Interaktif?
Membuat Multimedia Pembelajaran Interaktif Memanfaatkan Articulate Storyline
Articulate Storyline merupakan sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat presentasi mirip Microsoft Powerpoint. Articulate Storyline dapat menggabungkan teks, gambar, video, animasi dan suara sehingga dapat memberikan bentuk penyajian visual yang menarik dan fleksibel.
Perbedaan aplikasi ini dengan powerpoint terletak pada fitur yang ada di dalam Softwarenya seperti timeline, movie, picture, character dan lain-lain yang mudah digunakan.
Articulate storyline disebut juga dengan multimedia authoring tools yang berfungsi untuk membuat aplikasi multimedia interaktif dengan konten berupa teks, gambar, grafik, suara, video bahkan animasi dan simulasi.
Hasil publikasi Articulate Storyline berupa media berbasis web (html5) atau application file (.exe) yang dapat dijalankan pada berbagai perangkat seperti laptop, tablet dan smartphone.
Kelebihan Articulate Storyline
- fitur AS sangat mirip dengan fitur yang terdapat pada Ms PowerPoint
- Mudah dipelajari bagi para pemula yang telah memiliki dasar membuat media menggunakan Ms PowerPoint
- Mendukung pembelajaran berbasis Game karena bersifat Interaktif
- Konten dapat berupa gabungan dari teks, gambar, grafik, suara, animasi dan video
- Hasil publikasi dapat dijalankan melalui:
- Desktop, berupa file aplikasi (.exe)
- Web browser, berupa file HTML5
- Smartphone Android, dengan mengkonversinya menjadi APK
- LMS (Learning Management System) seperti Moodle, berupa file SCORM
- Memiliki ukuran file hasil publikasi maupun konversi APK yang relatif kecil sehingga ringan dipasang di smartphone
- Memiliki banyak dokumentasi dari komunitas pengguna Articulate Storyline sehingga memudahkan kita dalam menyelesaikan permasalahanpermasalahan yang dihadapi saat pembuatan media/aplikasi.
Membuat Multimedia Pembelajaran Interaktif dengan Smart Apps Creator
Smart Apps Creator (SAC) merupakan tool multimedia yang sangat cepat, mudah dantanpa programming. Untuk membuat mobile apps multimedia interaktif seperi wisata, pendidikan, pelatihan, city guide, konfigurasi computer.
Manfaat-Manfaat Apps Multimedia Interaktif Pembelajaran Dengan Smart Apps Creator yaitu dapat :
1. Meningkatkan kemampuan kreatifitas
2. Meningkatkan kemampuan penyusunan struktur dan aset pembelajaran (learning aset)
3. Bekerjasama satu sama lain dalam pengembangan aplikasi Tujuan Apps Multimedia Interaktif Bahan Ajar.
Dengan Smart Apps Creator adalah Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan untuk :
1. Memahami perkembangan teknologi
2. Menyusun stuktur secara sistematis
3. Menyusun aset pembelajaran aplikasi
4. Dapat membuat mobile apps multimedia interaktif
5. Meningkatkan penyebaran informasi dan pengetahuan melalui aplikasi mobile multimedia interaktif
Kelebihan Smart Apps Creator
- 1. Dapat membuat aplikasi tanpa ilmu programming
- 2. Dapat melakukan exporting project html5
- 3. Tampilan yang mudah dimengerti
- 4. Tidak memakan banyak ram
B.4. Modul 12 Pengembangan Edugame
Siapa sih yang belum pernah bermain game? yang menyukai game tidak hanya anak-anak saja, game digemari mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, mungkin hanya jenis dan bentuknya saja yang berbedabeda.
Hal tersebut merupakan tantangan dan juga peluang untuk sahabat, bagaimana membuat suatu game yang menarik dan digemari.
Edugame merupakan penggabungan dua kata yaitu “Edukasi” dan “Game”.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata “Edukasi” adalah pendidikan atau pembelajaran. Tujuan edukasi sendiri adalah mengembangkan kepribadian, kecerdasan yang lebih baik.
Sedangkan menurut KBBI kata “Game” adalah permainan, asal katanya merupakan adopsi dari bahasa Inggris yaitu “Game” yang artinya dasar permainan. Sedangkan Permainan sendiri adalah kegiatan kompleks yang di dalamnya terdapat suatu alur atau peraturan.
Jadi bisa diartikan Edugame adalah suatu permainan yang dirancang menarik dengan aturan dan target tertentu untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
Adapun pengertian Edugame menurut para ahli diantaranya;
- Handriyantini (2009) Edugame adalah salah satu jenis media yang digunakan dalam memberikan pengajaran yang berupa permainan dengan tujuan untuk merangsang daya pikir dan meningkatkan konsentrasi melalui media yang unik dan menarik. pengertian ini tentu saja mengidentifikasikan bahwa Edugame bertujuan untuk menunjang proses belajar mengajar dengan kegiatan yang menyenangkan dan lebih kreatif.
- Marc Prensky (2012) Definisi Edugame adalah suatu bentuk permainan (game) yang senantiasa dibuat dan didesain untuk tujuan belajar, akan tetapi dalam game edukasi biasanya menawarkan bermain untuk bersenangsenang.
- Novia Desta (2016) Edugame adalah permainan yang dibuat dengan tujuanpembelajaran yang bukan hanya bermaksud menghibur sehingga diharapkanbisa menambah wawasan pengetahuan.
- Alya (2016) Edugame adalah bagian daripada bentuk permainan yang tujuan utamanya untuk mengerjakan, belajar, dan juga menghibur.
Jenis-Jenis Edugame
Dalam mengembangkan Edugame banyak sekali jenis-jenis game yang dapat sahabat kembangkan. Menurut Dwi Cahyo (2011:1) game berdasarkan jenis penggolongannya digolongkan sebagai berikut:
1) Action Game merupakan jenis game yang menekankan kepada tantangan fisik, termasuk koordinasi tangan, mata, dan reaksi waktu. Jenis game ini memiliki banyak ragam seperti game fighting, dan game shooting.
2) Adventure Game merupakan jenis game dimana pemain diasumsikan sebagai tokoh utama dalam cerita interaktif yang didukung oleh penjelajahan dan tekateki.
3) Puzzle game merupakan jenis game yang menekankan pemecahan teka teki. Jenis teka-teki yang harus dipecahkan dapat menguji kemampuan memecahkan banyak masalah temasuk logika, strategi, pengenalan pola, dan penyelesaian kata.
4) RPG (Role Playing Game) merupakan game bermain peran, memiliki penekanan pada tokoh atau peran perwakilan pemain di dalam permainan, yang biasanya adalah tokoh utamanya. Karakter tersebut dapat berubah dan berkembang ke arah yang diinginkan pemain (biasanya menjadi semakin biasanya ditentukan dengan naiknya level.
5) Simulation Game merupakan game dengan permainan simulasi oleh pemain dalam permainannya ada banyak aplikasi yang dapat dipergunakan dalam membuat Edugame, ada aplikasi yang dibuat untuk pemula bahkan tanpa coding ada juga aplikasi yang full coding untuk para ahli dan ada aplikasi yang merupakan kombinasi keduanya.
Sahabat bisa memilih aplikasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, berikut beberapa aplikasi pembuat game, diantaranya adalah Unity, Construct, Game Maker Studio, RPG Maker, Articulate Storyline, Adventure Maker Studio, Stencyl, Smart Apps Creator dan masih banyak lagi.
Smart Apps Creator merupakan aplikasi untuk membuat aplikasi mobile android dan iOS tanpa kode pemrograman, serta dapat menghasilkan format HTML5 dan .exe. Smart Apps Creator dapat dipergunakan untuk membuataplikasi mobile multimedia pembelajaran, wisata, city guide, marketing, game, dsb. Karakteristik SAC selain tanpa coding, tampilannya seperti microsoft powerpoint.
Tahapan Pengembangan Edugame
- Menentukan Sasaran dan Topik
- Menentukan Jenis Edugame.
- Membuat flowchart,
- Membuat Naskah Edugame
- Desain dan manajemen file
- Programing
- Quality Control dan Publishing
C. Akhir Kata
Demikianlah yang informasi yang bisa kami bagikan tentang PembaTIK Level 3 yang mana pesertanya dapat membuat Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI).
Tetap semangat untuk Bapak/Ibu Guru yang sedang mengikuti PembaTIK... semoga sukses.
Sumber referensi:
1. https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/pembatik/
2. Buku Modul PembaTIK Level 3
2. Semua komentar kami baca, namun tidak semua dapat dibalas harap maklum.
3. Beri tanda centang pada "Beri tahu saya" untuk pemberitahuan jika komentar Anda telah kami balas.