Cara Membuat Tujuan Pembelajaran (TP) Kurikulum Merdeka
Halo sahabat GTK...
Pada postingan kali ini saya akan coba rangkumkan tentang cara merumuskan/membuat Tujuan Pembelajaran (TP) pada Kurikulum Merdeka.
Tujuan Pembelajaran (TP) Kurikulum Merdeka |
KI dan KD lebur jadi apa? CP
CP dianalisis jadi apa? TP
TP, TP, disusun, lalu jadi ATP.
dari ATP jadi Modul Ajar, hore!
Mungkin Bapak/Ibu guru sudah hafal lirik lagu tersebut diatas, sedikit terngiang-ngiang saat mengikuti Diklat/Bimbingan Teknis/IHT Kurikulum Merdeka.
Namun apakah Bapak/Ibu Guru sudah membuat TP untuk Kelasnya sendiri?
Karena ternyata TP itu juga penting digunakan dalam proses penyusunan nilai deskripsi raport, yang kebanyakan aplikasi pada saat postingan ini dibuat masih banyak yang mengkososngkannya.
Pengguna aplikasi harus mengisikan Tujuan Pembelajaran (TP) secara mandiri.
Oke kita langsung saja, buka buku Panduan Pembelajran dan Asesmen Kurikulum Merdeka terbitan Juni 2022.
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Setelah memahami CP, pendidik mulai mendapatkan ide-ide tentang apa yang harus dipelajari peserta didik dalam suatu fase.
Pada tahap ini, pendidik mulai mengolah ide tersebut, menggunakan kata-kata kunci yang telah dikumpulkannya pada tahap sebelumnya, untuk merumuskan tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran yang dikembangkan ini perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP.
Oleh karena itu, untuk Capaian Pembelajaran (CP) dalam satu fase, pendidik perlu mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.
Dalam tahap merumuskan tujuan pembelajaran ini, pendidik belum mengurutkan tujuan-tujuan tersebut, cukup merancang tujuan- tujuan belajar yang lebih operasional dan konkret saja terlebih dahulu.
Urutan-urutan tujuan pembelajaran akan disusun pada tahap berikutnya. Dengan demikian, pendidik dapat melakukan proses pengembangan rencana pembelajaran langkah demi langkah.
Penulisan TP
Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu:
1. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu ditunjukkan/didemonstrasikan oleh peserta didik. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik, antara lain: secara konkret, kemampuan apa yang perlu peserta didik tunjukkan? Tahap berpikir apa yang perlu peserta didik tunjukkan?
2. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit pembelajaran. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik, antara lain: hal apa saja yang perlu mereka pelajari dari suatu konsep besar yang dinyatakan dalam CP? Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan peserta didik dapat digunakan sebagai konteks untuk mempelajari konten dalam CP (misalnya, proses pengolahan hasil panen digunakan sebagai konteks untuk belajar tentang persamaan linear di SMA)
Taksonomi Bloom berguna dalam proses perumusan tujuan pembelajaran. Namun demikian, Taksonomi Bloom ini telah direvisi seiring dengan perkembangan hasil-hasil penelitian. Anderson dan Krathwohl (2001) mengembangkan taksonomi berdasarkan Taksonomi Bloom, dan dinilai lebih relevan untuk konteks belajar saat ini.
Anderson dan Krathwohl mengelompokkan kemampuan kognitif menjadi tahapan-tahapan berikutini, dengan urutan dari kemampuan yang paling dasar ke yang paling tinggi sebagai berikut:
Selain taksonomi di atas, untuk merumuskan tujuan pembelajaran, pendidik juga dapat merujuk pada teori lain yang dikembangkan oleh Tighe dan Wiggins (2005) tentang enam bentuk pemahaman.
Namun teori lain tidak saya posting disini, silahkan lebih lanjut download: Buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka.
Pendidik dapat menggunakan teori atau pendekatan lain dalam merancang tujuan pembelajaran, selama teori tersebut dinilai relevan dengan karakteristik mata pelajaran serta konsep/topik yang dipelajari, karakteristik peserta didik, dan konteks lingkungan pembelajaran.
Beberapa catatan khusus terkait dengan perumusan tujuan pembelajaran di jenis dan jenjang pendidikan tertentu:
Pada Capaian Pembelajaran PAUD, penyusunan tujuan pembelajaran mempertimbangkan laju perkembangan anak, bukan kompetensi dan konten seperti pada jenjang lainnya.
Pada Pendidikan Khusus, selain kompetensi dan konten, tujuan pembelajaran juga mencakup variasi dan akomodasi layanan sesuai karakteristik peserta didik. Selain itu, tujuan pembelajaran diarahkan pada terbentuknya kemandirian dalam aktivitas sehari-hari sampai kesiapan memasuki dunia kerja.
Pada pendidikan kesetaraan, dalam merumuskan tujuan pembelajaran memperhatikan karakteristik peserta didik, kebutuhan belajar dan kondisi lingkungan.
Pada satuan pendidikan SMK, tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran dapat disusun bersama dengan mitra dunia kerja.
Alternatif Merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP)
Pendidik memiliki alternatif untuk merumuskan tujuan pembelajaran dengan beberapa alternatif di bawah ini:
- Alternatif 1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung berdasarkan CP
- Alternatif 2. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan menganalisis ‘kompetensi’ dan ‘lingkup Materi’ pada CP.
- Alternatif 3. Merumuskan tujuan pembelajaran Lintas Elemen CP
Contoh masing-masing alternatif terdapat di lampiran, termasuk contoh cara merumuskan CP menjadi tujuan pembelajaran pada jenjang PAUD ada di lampiran.
Contoh Pembuatan/Merumuskan Tujuan Pembelajaran TP
1. Merumuskan tujuan pembelajaran Secara Langsung Berdasarkan CP
Menganalisis Capaian Pembelajaran | Merumuskan Tujuan Pembelajaran | |
---|---|---|
Elemen Bilangan |
Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan. Peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. (dst) |
• Menyajikan nilai tempat dan urutan pada bilangan cacah sampai 1.000. • Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai dengan 1.000. • Menghubungkan gambar dengan nilai pecahan |
Elemen Aljabar |
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100 (contoh: 10 + … = 19, 19 - … = 10) Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau obyek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. |
• Mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan pada bilangan cacah sampai 100 • Mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100 ( • Mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau obyek sederhana pada bilangan cacah sampai 100 • Mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. |
Elemen Pengukuran |
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah. |
• Mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. • Menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). • Mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah. |
Elemen Geometri |
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan. |
• Mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). • Menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan. |
Elemen Analisis Data dan Peluang |
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan. |
Mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). • Menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan. |
2. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’ pada CP.
Contoh : Matematika Fase B
Elemen | Kompetensi | Lingkup Materi |
---|---|---|
Bilangan Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan.peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. (dst) |
1. Memahami 2. Menentukan 3. Membandingkan 4. Mengurutkan 5. Mengidentifikasi 6. Melakukan 7. Menyelesaikan masalah |
1. Bilangan cacah sampai 10.000. 2. nilai tempat. 3. komposisi dan dekomposisi bilangan. 4. Menggunakan ribuan sebagai satuan. 5. Operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. |
Tujuan Pembelajaran: B1.1 Menyajikan nilai tempat dan urutan pada bilangan cacah sampai 1.000. B1.2 Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai dengan 1.000. B1.3 Menghubungkan gambar dengan nilai pecahan Dan seterusnya. |
Elemen | Kompetensi | Lingkup Materi |
---|---|---|
Aljabar Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100 (contoh: 10 + … = 19, 19 - … = 10 ) Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau obyek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. |
1. Mengisi 2. Mengidentifikasi |
1. Penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100 (contoh: 10 + … = 19, 19 - … = 10 ). 2. pola gambar atau obyek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. |
Tujuan Pembelajaran: A1.1 Mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan pada bilangan cacah sampai 100. A1.2 Mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. A1.3 Mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau obyek sederhana pada bilangan cacah sampai 100. A1.4 Mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. |
Elemen | Kompetensi | Lingkup Materi |
---|---|---|
Pengukuran Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah. |
1. Mengukur 2. Menentukan hubungan 3. Mengukur dan mengestimasi |
1. Menggunakan satuan baku. 2. Hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). 3. Luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah. |
Tujuan Pembelajaran: P1.1 Mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. P1.2 Menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). P1.3 Mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah. |
||
Geometri Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan. |
1. Mendeskripsikan 2. Menyusun |
1. ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak). 2. Komposisi) dan dekomposisi berbagai bangun datar |
Tujuan Pembelajaran: G1.1 Mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak). G1.2 Menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan. |
||
Analisis Data dan Peluang Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan |
1. Mengurutkan 2. Membandingkan 3. Menyajikan 4. Menganalisis 5. Menginterpretasi |
1. data 2. tabel 3. diagram gambar 4. piktogram 5. diagram batang (skala satu satuan |
Tujuan Pembelajaran: -ADP1. .. -ADP2… dst |
Catatan:
Penomoran pada Tujuan Pembelajaran tidak ada ketentuan baku, lebih diarahkan untuk memudahkan pendidik dalam membaca dan menggunakan alur tujuan pembelajaran.
3. Merumuskan tujuan pembelajaran Lintas Elemen CP
Alternatif 3.
Contoh Matematika Fase B
(dalam contoh ini diambil 2 Elemen: Pengukuran dan Geometri)
Capaian Pembelajaran | Tujuan Pembelajaran |
---|---|
Elemen Pengukuran Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah. Elemen Geometri Peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan |
1. Menentukan hubungan antarsatuan baku panjang (cm, m). 2. Menjelaskan cara mengukur panjang benda menggunakan satuan baku. 3. Menjelaskan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak). 4. Menentukan ciri bagian-bagian dari bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak). 5. Mengukur bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak) menggunakan satuan baku |
Penting untuk diperhatikan: dapat mengembangkan dengan cara lain selama Capaian Pembelajaran di akhir fase tercapai.
Akhir Kata
Demikianlah yang dapat kami posting tentang bagaimana membuat/merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP) pada Kurikulum Merdeka yang kami dapatkan dari Buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen Revisi Juni 2022.
Jika Anda merasa kesulitan dalam membuat TP, jangan khawatir.
Anda dapat menggunakan contoh TP yang sudah dicontohkan oleh Pemerintah/Kemendikbud yang bisa diambil di contoh 👉 Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Ini adalah cara mudah yang banyak digunakan oleh Bapak Ibu Guru.
TP juga bisa di lihat pada Buku Teks Pelajaran. Namun perlu dipahami konsep awalnya yaitu CP >>> TP >>> ATP >>> Modul Ajar.
Setelah membuat TP, Ibu/Bapak Guru juga perlu meringkas atau menentukan point utama dari TP. Hal ini dilakukan untuk keperluan pembuatan nilai Deskripsi Kurikulum Merdeka agar tidak terlalu panjang dan kalimatnya mudah dipahami.
Video Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Agar Anda lebih mudah dalam membuat ringkasan TP, berikut ini contoh file ringkasan TP beserta Lingkup Materinya, klik untuk mengunduhnya via google drive
Mohon koreksinya jika ada kekeliruan dalam merangkum, dan semoga bermanfaat
2. Semua komentar kami baca, namun tidak semua dapat dibalas harap maklum.
3. Beri tanda centang pada "Beri tahu saya" untuk pemberitahuan jika komentar Anda telah kami balas.
itu saya lihat cuma semester 1